Bahaya LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) - Putra Kawah Manuk

Perkuatlah ilmu dengan menulisnya

Home Top Ad

PERKUATLAH ILMU DENGAN MENULISNYA

Saturday, April 06, 2019

Bahaya LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender)

image advocate.com
Sebelum membaca catatan ini semoga kita, keluarga kita, lingkungan kita berada dalam lindungan Allah SWT sehingga dijauhkan dari berbagai penyakit termasuk penyakit menular ini. Amiin

Sebenarnya apa sih bahaya dari penyakit ini, bukankah pelakunya saja yang merasakan karena pelakunya pula yang melakukan? Betul memang itu termasuk bahaya bagi pelakunya tetapi ada bahaya yang mengancam orang disekitarnya, apa saja bahayanya?

  • 1. Azab yang Allah turunkan (tidak hanya pelaku, tetapi orang disekitarnya) Mungkin semua tahu kisah Nabi Luth yang oleh Allah SWT azab dengan mengangkat kota soddom kemudian menumpahkannya kembali ke bumi, sehingga hancur berantakan, kemudian disusul dengan berjatuhannya batu sijjil yaitu sejenis batu dan tanah bercampur dengan air yang mengeras, sehingga terkuburlah mereka.
  • Terancamnya kehidupan lingkungan baik kesehatan (HIV/AIDS) maupun keamanan, mana mungkin kita bisa hidup nyaman ketika disekitar kita hidup seseorang yang mempunyai sifat kelainan ini, konon orang (ODA) yang mempunyai penyakit (HIV/AIDS) bisa menular ke orang terdekatnya tanpa melalui hubungan badan, selain itu orang yang mempunyai kelainan ini cendrung memiliki sifat protektif yang berlebihan
  • Terancamnya generasi penerus karena memang penyakit (Sifat) ini menular, sifat menular ini bisa tanpa sadari, bisa melalui pertemanan. mungkin seseorang akan merasakan terganggu ketika bertemu dengan orang yang mempunyai kelainan sifat ini, ketika kita mempunyai teman yang kelainan sifat ini maka akan timbul rasa menghargai/toleransi sehingga kita akan beranggapan tidak masalah, ketika kita terus berteman tanpa ada protektif maka lambat laun kita akan merasa sifat ini wajar bahkan parahnya kita bisa tercandu dengan kebiasaan ini. dan pada akhirnya generasi kita (normal) akan terancam.


No comments:

close